Mas dan Saya dilahirkan dan dibesarkan di Desa yang sama, pada tahun 2012 Mas pertama kali mengawali percakapan melalui massager dan menyatakan perasaannya, namun Saya menolak karna akan melanjutkan pendidikan di Pulau Jawa. Sejak tahun 2015-2020 Mas hanya memantau Saya dari kejauhan.
Singkat cerita, Tahun 2020
setelah kelulusan, Mas kembali memberanikan diri dengan niat baiknya untuk menikahi Saya, namun Saya kembali menolak karna sedang berstatus menjadi Mahasiswi Baru dan belum terpikirkan untuk menikah, karna takut dan menganggap hanya candaan, akhirnya Saya pun memblokir Mas. Tahun 2021 Saya membuka blokiran tersebut dengan alasan tidak ingin memutuskan silaturahmi sesama teman seperguruan mengaji. Beberapa bulan selanjutnya Mas menyampaikan lagi niat baiknya, namun Saya kembali memblokir Mas untuk kedua kalinya, karna Saya hanya ingin berteman dengan Mas, tidak lebih. Pada Tahun 2022 pasca Corona, Saya membuka blokiran dan akan melanjutkan perkuliahan tatap muka diperantauan, jadi Saya tidak ingin memiliki musuh. Heheee
Juli 2022, Mas kembali meyakinkan Saya dengan keseriusan dan niat baiknya, setelah Saya memikirkan perjuangannya sejauh ini maka Saya mencoba memberikan kesempatan pada Mas untuk membuktikan keseriusannya. Pada malam 17 Agustus 2022 Mas memberanikan diri untuk menyampaikan niat baik tersebut melalui wasilah Guru Mengaji kami berdua dan keesokan harinya Beliau datang bertemu dengan kedua orang tua Saya. Keesokan harinya keluarga inti Mas datang menemui keluarga Saya untuk menentukan tanggal lamaran, Keluarga Saya mengajukan persyaratan yaitu pernikahan diperbolehkan jika telah menyelesaikan perkuliahan, kurang lebih selama Dua tahun karna Saya masih semester 5. Keluarga Mas menyanggupi segala persyaratan, maka dengan bismillahirrahmanirrahim tanggal lamaran disepakati pada 28 Agustus 2022. Selama Dua tahun penantian panjang secara LDR dan persyaratan telah terselesaikan, insyaallah pada bulan November ini Mas dan Saya akan melangsungkan Ijab Qobul.